Jama'ah Penuh Berkah

Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bekerja Untuk Indonesia

Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)

Inilah Jalan Kami

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik. (12:108)

Biduk Kebersamaan

Biduk kebersamaan kita terus berjalan. Dia telah menembus belukar, menaiki tebing, membelah laut. Sayatan luka, rasa sakit, air mata adalah bagian dari tabiat jalan yang sedang kita lalui. Dan kita tak pernah berhenti menyusurinya, mengikuti arus waktu yang juga tak pernah berhenti.

Kesungguhan Membangun Peradaban

Semua kesungguhan akan menjumpai hasilnya. Ini bukan kata mutiara, namun itulah kenyataannya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakan dengan sepenuh kesungguhan.

Senin, 28 November 2011

Raker DPC PKS Bengkong

Pak Yudha Ketua DPC PKS Bengkong memimpin RAKER DPC PKS Bengkong (27 Nov 2011),disinilah awal perjuangan menuju prestasi gemilang dakwah 2012, Allahu Akbar!!!!!.(Tri Danar Dono)

Hari Ini, Rakyat Mesir Laksanakan Pemilu Legislatif

 | 
Hari ini menjadi hari yang bersejarah bagi warga Mesir. Mereka melakukan pemilihan umum sejak lengsernya mantan penguasa Hosni Mubarak. Pemilihan kali ini dimaksudkan untuk memilih anggota parlemen.

Pemilu ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi warga Mesir mendapatkan demokrasi yang sesungguhnya, setelah 32 tahun berada di bawah kekuasaan Mubarak. Tetapi pemilu kali ini dipenuhi dengan aksi protes yang ramai di jalanan.

Tetap saja, pemilu kali ini dijanjikan akan menjadi pemilihan umum yang paling adil dan juru di Mesir, meskipun rakyat masih bingung mengenai langkah ke depan dari Mesir.

Partai Keadilan dan Kebebasan sayap politik dari Ikhwanul Muslimin (IM) diperkirakan akan menjadi pihak yang diunggulkan dalam pemilu kali ini. Selama Mubarak berkuasa, kelompok IM terus menjadi pihak yang dirugikan dan bahkan dilarang untuk beroperasi bebas.

Walau sempat diguyur hujan jalanan Mesir tampak antrean panjang dari warga yang hendak memberikan suaranya. Ini merupakan sebuah kejadian yang saat jarang terjadi, karena jelas sekali ketertarikan rakyat dalam politik mulai tumbuh.

"Saya memberikan suara demi kebebasan. Kami pernah hidup dalam perbudakan, sekarang kami ingin keadilan dan kebebasan," ungkap seorang warga Iris Nawar seperti dikutip Associated Press, Senin (28/11/2011).
Terlepas dari segala bentuk protes yang berlangsung, hari ini menunjukan bahwa rakyat Mesir menginginkan perubahan. Mereka berharap pemerintahan sipil dapat membawa mereka menuju kepada keadaan yang lebih baik.[irib/oke/im]
posted fr: www.islamedia.web.id

Untukmu Kader Dakwah


KH Rahmat Abdullah

“Siapa yang menginginkan naungan surga maka hendaklah ia berpegang teguh dengan jamaah.” (At-Tirmidzi)



Keikhlasan hati, kebersihan hati nurani, kesucian jiwa, ketulusan kata-kata, dan amanah dalam menunaikan tugas, semuanya itu merupakan akhlak mulia. Untuk menyempunakan akhlak itulah Rasulullah saw diutus agar setiap orang menjadi batu bata bagi pembangunan masyarakat yang baik.


Sepanjang masa, pada setiap umat, pasti selalu ada orang-orang shalih, para hamba yang zuhud, atau para da’i yang ikhlas. Bahkan pada bangsa seburuk apa pun, tidak mungkin kosong dari orang-orang yang apabila disebut nama Allah begetarlah hatinya, mengenal Allah dan memiliki akhlak terpuji.


Namun, dinamika sejarah dan pertumbuhan peradaban bukanlah ditinjau dari semata-mata keberadaan pribadi-pribadi yang memiliki akhlak seperti itu, betapapun tinggi keshalihan, ketakwaan, dan pemahaman mereka terhadap berbagai persoalan. Yang menjadi ukuran justru adanya harakah jama’iyyah (gerakan kolektif) dan keshalihan yang bersifat masif sehingga menjadi arus kuat lagi tangguh yang mempunyai pengaruh terhadap arus-arus lainnya dan bukannya terpengaruh.


Amal jama’i adalah pesan Rasulullah kepada kaum Muslimin. Sabdanya:


“Tangan Allah beserta jamaah dan siapa yang menyendiri, menyendiri pula di dalam neraka.” (At-Tirmidzi)


Sabdanya pula:


“Kalian harus berjamaah. Sebab serigala banya akan memangsa kambing yang menyendiri.” (HR. Ahmad)


“Siapa yang menginginkan naungan surga maka hendaklah ia berpegang teguh dengan jamaah.” (At-Tirmidzi)


Tentang jamaah, ‘Abdullah Bin Mas’ud mengatakan,


“Ia adalah tali Allah yang kuat yang Dia perintahkan untuk memegangnya. Dan apa yang kalian tidak sukai dalam jamaah dan ketaatan adalah lebih baik dari apa yang kamu sukai dalam perpecahan.”’


‘Ali Bin Abi Thalib mengatakan, “Kekeruhan dalam jamaah lebih haik dari pada kebeningan dalam kesendirian.”


Amal Jama’i yang Sistemik


Amal jama’i haruslah sistemik, berpijak di atas qiyadah (kepemimpinan) yang bertanggung jawab, basis yang kokoh, persepsi yang jelas, yang mengatur hubungan antara qiyadah dengan prajurit (junud) atas dasar syura (musyawarah) yang mengikat, dan ketaatan yang penuh kesadaran serta pemahaman.


Islam tidak mengenal jamaah yang tanpa sistem. Sampai-sampai jamaah kecil dalam shalat saja diatur oleh sebuah sistem. Misalnya bahwa Allah tidak akan melihat kepada shaf (barisan) yang bengkok; shaf harus rapat, tidak boleh membiarkan ada celah di dalam shaf, sebab setiap celah akan diisi oleh syaitan; bahu seseorang berdekatan dengan bahu saudaranya, kaki dengan kaki; sama dalam gerakan dan penampilan. Seperti kesamaan dalam akidah dan orientasi.


Semoga para kader senantiasa mendapatkan perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT ditengah derasnya arus dan badai perusakan ummat. Kita harus yakin sepenuhnya akan pertolongan Allah SWT dan bukan yakin dan percaya pada diri sendiri. Masukkan diri kedalam benteng-benteng kekuatan halaqah tempat Junud Da’wah melingkar dalam suatu benteng perlindungan, menghimpun bekal dan amunisi untuk terjun ke arena pertarungan Haq dan bathil yang berat dan menuntut pengorbanan.


Disanalah kita mentarbiah diri sendiri dan generasi mendatang. Inilah sebagian pelipur kesedihan ummat yang berkepanjangan, dengan munculnya generasi baru. Generasi yang siap memikul beban da’wah dan menegakan Islam. Inilah harapan baru bagi masa depan yang lebih gemilang, dibawah naungan Al-Quran dan cahaya Islam rahmatan lil alamin.